Відео

ﺍَﻟﻠﻬُﻢّﺻَﻞِّﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤّﺪٍ ﷺ 🌹✨🤍🤍🩷🩷🩵🩵🎖️🎖️💚💚💛💛🖤🖤✨🌹ﺍَﻟﻠﻬُﻢّﺻَﻞِّﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤّﺪٍ ﷺ 🌹✨🤍🤍🩷🩷🩵🩵🎖️🎖️💚💚💛💛🖤🖤✨🌹

Semoga kunci kereta saya kembali

Ya Allah tolong orang yg mencuri hp suami saya buka kan lah pintu hati nya supaya niat baik untuk mengembalikannya amin amin ya rabbal alamin

Qobiltu ustadz

Amiin berkahilah rezeki yg barokah

Ustaz, hadith yg ustaz bincang ni hadith Dhoif. Dalam hadith yg Shohih Nabi s.a.w jelaskan bahwa waktu solat Awabin adalah di dalam waktu Dhuha. Hrp ustaz semak balik ,semoga yg di sampaikan yg Shohih2 belaka.

Mksih pak ustad ilmunya semogga barokah semoga aqu bisa Istikomah solat sunah awabinya amiiin.

Thanks

Apa itu Shalat Awwabin? Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Follow on XSend an emailMarch 3, 2016 0 39,857 3 minutes read Apa yang dimaksud shalat awwabin? Mungkin kita pernah mendengar dari sebagian orang yang menyebutnya, namun barangkali belum tahu maksudnya. Shalat awwabin bisa ditujukan pada dua maksud: Pertama: Shalat Awwabin adalah shalat Dhuha Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لاَ يُحَافِظُ عَلَى صَلاَةِ الضُّحَى إِلاَّ أَوَّابٌ، وَهِيَ صَلاَةُ الأَوَّابِيْنَ “Tidaklah menjaga shalat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah shalat awwabin.” (HR. Ibnu Khuzaimah, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib 1: 164). Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Awwab adalah muthii’ (orang yang taat). Ada pula ulama yang mengatakan bahwa maknanya adalah orang yang kembali taat” (Syarh Shahih Muslim, 6: 30). Kedua: Shalat Awwabin adalah shalat sunnah enam raka’at setelah maghrib Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ صَلَّى سِتَّ رَكَعَاتٍ بَعْدَ الْمَغْرِبِ لَمْ يَتَكَلَّمْ بَيْنَهُنَّ بِسُوءٍ عُدِلَتْ لَهُ عِبَادَةَ اثْنَتَىْ عَشْرَةَ سَنَةً “Siapa yang shalat enam raka’at ba’da Maghrib, dan ia tidak berbicara kejelekan di antaranya, maka ia dicatat seperti ibadah 12 tahun.” (HR. Ibnu Majah, no. 1167; Tirmidzi, no. 435. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if jiddan. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini dha’if jiddan) Al-Mawardi mengatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan shalat tersebut dan mengatakan, هَذِهِ صَلاَةُ الأَوَّابِيْنَ “Ini adalah shalat awwabin.” (HR. Ibnu ‘Abidin, 1: 453. Imam Asy-Syaukani mengatakan bahwa hadits ini disebutkan oleh Ibnul Jauzi bahwa hadits ini terdapat perawi yang tidak diketahui) Kalau kita telusuri, ternyata hadits yang membicarakan shalat awwabin untuk shalat sunnah antara Maghrib dan ‘Isya itu dha’if dari sisi periwayatan hadits. Akan tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih melakukan shalat antara Maghrib dan Isya. Dari Hudzaifah, ia berkata, جِئْتُ النبي صلى الله عليه وسلم فَصَلَّيْتُ مَعَهُ الْمَغْرِبَ ، فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ قَامَ يُصَلِّي ، فَلَمْ يَزَلْ يُصَلِّي حَتَّى صَلَّى الْعِشَاءَ “Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku melaksanakan shalat bersama beliau yaitu shalat Maghrib. Setelah selesai shalat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri lalu melaksanakan shalat lagi (shalat sunnah). Beliau terus menerus shalat hingga datang shalat ‘Isya’.” Juga ada pemahaman dari sebagian sahabat mengenai shalat antara Maghrib dan ‘Isya’. Mengenai firman Allah Ta’ala, تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.” (QS. As-Sajdah: 16). Disebutkan, “Mereka (sifat orang shalih) melaksanakan shalat sunnah.” Yang dimaksud di sini adalah shalat sunnah antara Maghrib dan Isya. Ulama lain seperti Al-Hasan Al-Bashri menafsirkan ayat itu dengan menyatakan, mereka melakukan shalat malam. (HR. Abu Daud, no. 1321. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if. Syaikh Al-Albani berpendapat bahwa hadits ini shahih) Ibnu Mardawaih dalam tafsirnya, dari Anas radhiyallahu ‘anhu berpendapat mengenai ayat di atas, mereka melakukan shalat (sunnah) antara Maghrib dan Isya. Al-‘Iraqi mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid, sebagaimana dinukil dari ‘Aunul Ma’bud. Imam Asy-Syaukani dalam Nail Al-Authar (3: 68) berkata, “Ayat dan hadits yang disebutkan dalam bab menyebutkan akan disyari’atkannya memperbanyak shalat (sunnah) antara Maghrib dan Isya. Hadits-hadits yang ada walaupun dha’if namun bisa menguatkan satu dan lainnya. Apalagi hadits tersebut membicarakan tentang fadhilah amal. Al-‘Iraqi berkata bahwa ada sahabat yang melakukan shalat antara Maghrib dan Isya yaitu ‘Abdullah bin Mas’ud, ‘Abdullah bin ‘Amr, Salman Al-Farisi, Ibnu ‘Umar, Anas bin Malik dan beberapa kalangan Anshar. Dari kalangan tabi’in, ada juga yang berpendapat seperti itu, contohnya Al-Aswad bin Yazid, Abu ‘Utsman An-Nahdi, Ibnu Abi Mulaikah, Sa’id bin Jubair, Muhammad bin Al-Munkadir, Abu Hatim, ‘Abdullah bin Sakhbarah, ‘Ali bin Al-Husain, Abu ‘Abdirrahman Al-Habli, Syuraih Al-Qadhi, ‘Abdullah bin Mughaffal dan selain mereka. Sedangkan dari kalangan ulama setelah itu ada Sufyan Ats-Tsauri.” Dari kalangan ulama Syafi’iyah, mereka bersendirian mengatakan bahwa shalat awwabin adalah shalat sunnah antara shalat Maghrib dan shalat ‘Isya. Shalat tersebut dinamakan pula shalat ghaflah. Karena shalat tersebut dilakukan saat orang-orang ghaflah (lalai), kebanyakan orang di waktu tersebut disibukkan dengan makan malam, tidur, dan lainnya. Ulama Syafi’iyah berpandangan bahwa jumlah raka’at shalat tersebut adalah 20 raka’at. Dalam pendapat lainnya disebutkan hanya enam raka’at. (Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 27: 135) Kesimpulannya, shalat awwabin adalah shalat dhuha. Bisa juga shalat awwabin dimaksudkan untuk shalat sunnah antara Maghrib dan Isya menurut sebagian ulama. Kalau membicarakan dengan jumlah raka’at tertentu (seperti enam raka’at), haditsnya lemah. Namun kalau tanpa menetapkan batasan raka’at, maka ada contohnya. Hanya Allah yang memberi taufik. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Referensi: Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah. Penerbit Kementrian Agama Kuwait. Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab no. 97456. - @ Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 23 Jumadal Ula 1437 H Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal Rumaysho.Com, Channel Telegram @RumayshoCom, @DarushSholihin, @UntaianNasihat, @RemajaIslam Sumber rumaysho.com/13013-apa-itu-shalat-awwabin.html

BAHAR BIN SEMIT BA ALAWI harus belajar dengan orang malesia ini agar gag tetap goblok .😂

Dgr tu . Bt korban . Klo tak betul cara sembelih . Dpt dosa . Harap yg terlps pandang yea .

x betul tu ust.. x sampai hukum berdosa.. lagikan potong putus kepala pun hukumnya makruh shj.. bahkan.. melapah ketika binatang belum mati sempurna pun hukumnya makruh shj.. tidak sampai hukumnya haram.. apatah lg tukang sembelih menghiris lagi rapat ke tulang walaupun sudah putus urat wajib…

❤❤

Sentiasa mencari redha Allah...

Kalau Banyak dosa jgn sembelih boss

nak buat apa pon kena ada ilmu yg betuk

Suka sembelih arnab sebab teruja tengok darah mancut mancut dan mengalir deras. Part siat kulit arnab tu paling saya suka.

Assalamualaikum kalu solat sunat ketika azan apa hukum nya .kerna saya bingung ketika azan seseorang terus solat sunat ..kecuali kalu sunat tetiba masuk azan saya faham ni masa azan org masuk solat terus dan tidak menunggu azan abis..bole terang kan

Tak semua orang sanggup kerja ni. Alhamdulillah kepada hero yg tak didendang kami boleh makan makanan halal dan sedap

Alhamdullillah... terima kasih Tuan Guru diatas pencerahan ilmuNya insyaallah

Tolong bagi pengajaran dan sila berikan komen ya

Saya ikut korban dan saya sentuh nak tahu urat mana? pegang dgn tangan dosa ustat??dosa jugakan...tapi saya rasa cakap berdosa 😢😢hanya malaikat yg tahu niat org yg tolong dan yg tak tahu

Takut tak putus 4urat dan jika tak tahu,tak dosakan...kalau camni tahun depan syukur Alhamdulillah banyak org mengajar

Dkt bagladesi mcm tu😮

Haiwan bukan utk sembelih , tu la dosa yg paling hampa xleh diganti

Walaupun xsemua...tp ramai tukang sembelih ni jenis xboleh ditegur. Rasa mcm diri sndri tu pro sangat, bila ditegur mula la melenting.

😔😔😔😔

Patutlaa ada yg marah yg gulung tu. Padahal boleh je tarik ke belakang kulit tu

Pisaunya itu merk apa

Sngt2 jelas, dan sngt2 trlalu perckapan pun jelas penjelasan yg sngt baik,.. trima ksih pakcik..

alhamdulillah

Masalah dia kita yg menyembelih tak tahu ada kah 4 urat tu dah terputus atau tak..sbb darah akan memancut keluar yg tidak boleh di lihat.ustah kena memberikan penerangan dgn cara pertikai bukan cara lisan..ustaz kena faham

Terimakasih ilmunya, semoga menjadi amal jariyah❤

Memang bingai org2 tua yg beria nk sembelih tapi bila buat cara salah..

Lepas tu mata lembu tu tak ditutup

Sembelih haiwan pun boleh berdosa.😂

Qobiltu Ustad,semoga giwang anak saya yg hilang bisa ketemu lagi Aamiin

Klau berat sangat lbi baik tak paya sembeli atau jgan makan daging lah, entah lah allah yg maha megetahui,l tentang dosa manusia tak tahu pun

Berdosa?? Mne laa sandaran die korek😂😂😂

❤👍👍👍🤲

Siapa ckp berdosa pakcik?

Qabiltu ustaz

ya allah semoga mbl yg hlng kmrin cpt kmbli Aamiin

Qobiltu

Ini betul dia kata itu mesti ingat

Assalamualaikum...... terbaik Ustaz...... terima kasih atas perkongsian dan ilmu..... Alhamdulillah....

Jazakiallahukhair ustaz

Subhanaallah.. masyaallah.. Baru aku tahu hal ini..